Jasad Nia Kurnia Sari (18) gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat, ditemukan tewas terkubur dalam keadaan telanjat. Sebelum tewas, Nia secara khusus dulu diperkosa oleh Indra Septiawan (26).
Indra mulanya membeli gorengan yang dipasarkan oleh Nia. Sat itu tersangka membeli dagangan korban bersama tiga rekannya.
“Pada dikala hari kejadian, korban menjualkan gorengan ke rumah-rumah. Dikala itu tersangka bersama tiga orang rekannya membeli gorengan korban,” ujar Kapolda Sumbar Irjen Suharyono di Mapolres Padang Pariaman, Jumat (20/9/2024).
Terbesit di pikiran Indra untuk memperkosa Nia sesudah memberi gorengan. Ia kemudian berpisah dengan tiga temannya.
“Di dikala itu muncul niat tersangka untuk memperkosa (korban). Pelaku ini mengikuti dan menghadang korban di salah satu tempat. Dan juga niat pidana (perkosa) itu terjadi,” ungkapnya.
Nia Disekap Sebelum Diperkosa di Atas Bukit
Dikala menghadang Nia, Indra sudah membawa tali yang slot bet 100 akan dipergunakan untuk mengikat korban. Sesudah itu Nia dibawa ke atas bukit oleh pelaku untuk diperkosa.
“Dikala itu korban disekap, dan mulut ditutup oleh tersangka dan (korban) dibawa ke atas bukit,” ungkapnya.
Kapolda menyebut pelaku melaksanakan pemerkosaan di atas bukit yang berjarak 2 kilometer di lokasi korban sebelumnya dilaporkan sirna. Dikala melaksanakan pemerkosaan itu menurutnya mulut korban juga ditutup pelaku.
“Dikala korban disekap dan diperkosa, mulut korban ditutup oleh tersangka. Diduga korban kehabisan nafas dikala mulut ditutup itu,” jelasnya.
Tersangka langsung membawa korban berjarak 300 meter dari lokasi pemerkosaan itu terjadi. Di sana korban dikubur pelaku dengan kedalaman 1 meter.
“Sesudah korban ini dilihatnya sudah tidak sadarkan diri. Ia membawa korban berjarak 300 meter dari atas bukit untuk dikuburkan. Kedalaman tanah untuk dikuburkan itu sedalam 1 meter. Sementara keterangan awal pelaku, dia cuma berniat memperkosa bukan untuk membunuh korban,” ungkapnya.
“Tetapi kita juga akan menentukan dulu, apakah korban dikala dikuburkan itu masih hidup atau sudah meninggal dunia. Nanti dipastikan oleh pakar forensik,” sambungnya.
Sementara dari keterangan awal, Indra mengaku melaksanakan pemerkosaan dan menghilangkan nyawa orang lain seorang diri. Keterangan itu menurutnya masih akan dimaksimalkan oleh polisi. “Keterangan awal tersangka melaksanakan aksi ini seorang diri. Tetapi keterangan ini masih kami dalami,” tegasnya.
Dijelaskan Irjen Suharyono dikala kabur, Indra membawa uang Rp 200 ribu. Uang itu didapatnya dari hasil berprofesi.
“Tersangka ini juga tukang listrik, dan pasti punya bayaran dan gaji. Uang yang dia bawa terakhir melaksanakan pelarian itu Rp 200 ribu. Uang itulah yang dipakainya untuk membeli logistiknya. Itu sesuai pengakuan tersangka,” lanjut dia.
Suharyono menduga tersangka masih dapat membeli logistik dengan uang sebanyak itu kepada pedagang. “Ia membawa uang, belum tentu juga penjual tahu dia pelaku kejahatan. Tetapi selama pelarian dia berusaha memenuhi logistiknya dengan berjenis-jenis cara ke sana dan kemari,” tegasnya.